Sabtu, 31 Mei 2014

AKHIR MEI INI

Dan kisahku bulan ini bisa dibilang cukup menggegerkan. Bukan hanya menggegerkan hati yang masih kacau balau belum tertata dengan baik dan benar, hanya saja juga berkaitan dengan lingkungan juga. Rasanya masih segar di kepala ketika pagi tadi aku ditelpon si Bos dan disuruh segera siap – siap untuk ke lapangan. Boleh kuperjelas di sini, hal yang paling kubenci adalah mendadak. Entah kenapa sebagai orang bergolongan darah A sudah menjadi takdirku untuk terhuyung saat ada perubahan mendadak. Yap, diri kami kaum golongan A memang sulit beradaptasi dengan dinamika perubahan mendadak itu. Dan jadilah ketika akhirnya kami sudah bersiap, berlima kami on the way ke lapangan.
Tuhan Maha Adil dan Tuhan Maha Tahu Segala – galanya. Ketika feeling ini sudah tak enak sejak pertama kali mempacking ala kadarnya karena buru – buru, kini rasanya pengen menjerit karena mobil yang dikendalikan si Bos melaju dengan seenak – enak dia. Sudah menjadi wacana banyak pihak bahwa Bos-ku adalah orang terlincah yang pernah kita kenal. Ya, dan kita melaju dengan ehem-kalau boleh kubilang kencang hampir menyamai kecepatan kora – kora (maaf lebay) dalam perjalanan naik turun itu.
“ Brukkkkk!!!!!!!”
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa……”
Teriakan di sampingku itu menyadarkan ada yang salah. Sontak semua melihat ke belakang dan refleks mobil melaju dengan zig-zag, kami sontak berteriak antara panik dan nggak percaya.
Jauh di sana, ehm-mungkin sekitar 10 meter sebuah motor tersungkur dengan 4 orang berguling di jalanan.
Aku dan Pak Agus turun paling depan. Mendekati yang terguling itu. Secepat kilat orang – orang berkumpul dan semua bingung ya, aku bingung, semua bingung. Entah apa yang kuteriakkan saat itu yang jelas aku buru – buru menggendong anak yang menangis itu menjauh dari tempat kejadian. Hingga akhirnya aku sadar tak ada gunanya karena si anak sibuk meronta dan menangis.
Mobil kami telah berbalik arah dan yang kuketahui setelahnya kami melaju menuju satu – satunya Rumah Sakit di bumi Batiwakal ini. Oke boleh kuperjelas lagi keadaanku sekarang?
Aku di box bersama si adek SMKA yang tahu – tahu mabuk darat. What the…..I dunno what can I say about that -.-“
Dan inilah perjalanan dan pelajaran untuk kami hari ini. Kami tahu ada yang pasti di dunia ini yang tak kita ketahui kapan datangnya. But aku akan selalu percaya bahwa doa itu penting, doa itu wajib. Kita bekerja sepenuh hati sepenuh jiwa tanpa baca “Bismillah” hasilnya akan sama saja. Dan pukulan telak hari ini special kami persembahkan untuk Bos tercinta, semoga Beliau selalu sadar bahwa terkadang grusa – grusu bukanlah cara terbaik dalam bekerja. Sekian.
“ Teruntuk keluarga, sahabat, dan teman – teman tercinta, berhati – hatilah di jalan”


Berau, 31 Mei 2014

Semoga ini menjadi akhir bulan ini dan menjadi awal bulan depan yang lebih baik. Aamin


" Saat berada di tempat yang jauh dari tanah kelahiran dan baru saja mengalami hal yang terduga, merindukan seseorang datang ke sini adalah sesuatu yang wajar bukan? "

Selasa, 06 Mei 2014

Finally I found my HOLIDAY

Tepat sekali, finally I found my holiday :)
Thankyou so much...^.^

Tak ada yang bisa diungkapkan kecuali beribu ungkapan syukur kepadaMu Tuhan Pencipta Segala. Ketika akhirnya aku diberi kesempatan untuk menjelajah indahnya negeri tercinta ini. Salam untukmu alam Indonesia :)


Perjalanan panjang dari kota (Tanjung Redep) tanggal 03 Mei 2014 akhirnya berakhir sempurna, 7 jam perjalanan bersama seorang kawan. Biduk - Biduk nama tempatnya. Sejauh mata memandang hanya akan kau dapati hamparan pasir putih dengan deburan ombaknya. Angin berbau garam akan segera melekat dibadanmu membuat kilauan eksotis selepas dari sana.
Pantai Biduk

Malam berlalu dengan sangat lambat membuatku ingin keluar dan menikmati ribuan taburan bintang yang berkilau indah. Seolah ingin kukumpulkan kayu bakar, berdendang dengan gitar, dan menikmati hangatnya asin-manisnya jagung bakar.

Paginya kita menuju ke danau. Subhanallah, jernihnya air tawar yang bercampur air asin dengan kilauan biru, seolah Tuhan telah menaburkan ribuan mutiara di atasnya. Bersandarkan bahu ketinting kami menuju Labuan Cermin, dana dua rasa.

Labuan Cermin

Ketika akhirnya senja tiba, seolah kami tak ingin kehilangan moment, kami menuju Teluk Sulaiman dan melihat betapa agungnya ciptaan Yang Maha Kuasa.

Teluk Sulaiman


Kita tak akan pernah kehilangan senja kan?
Kenapa?
Karena senja selalu berbeda tiap harinya :)


Me with sunset

If you want to look another photos maybe you call find in my facebook : Anita R
Maaf karena hanya bisa nulis sedikit *mood sedang kacau balau heee

Minggu, 20 April 2014

-SEBUAH PERJALANAN-

Entah kau akan mengatakan aku ini mengeluh, meracau atau apa yang jelas aku tak peduli apa tanggapanmu. Aku hanya ingin bercerita, mungkin banyak mungkin juga sedikit. Aku sedang dalam tahap yang menurutku aku bosan. Segala rutinitas yang tak mendukung perkembangan diriku membuatku sejujurnya butuh keluar dari zona ini. Mungkin sementara saja karena aku juga tak ingin terlalu terlena. Sekali saja untuk hari ini, di antara liburanku yang 3 hari haruskah aku terkungkung dalam penatnya duniaku sendiri. Maaf aku memang orang yang suka perjalanan.
            Dan di saat semuanya di luar sana menatap keindahan semesta, aku hanya seorang diri terkunkung dengan laptop kesayangan yang membuatku terus berpikir sejatinya aku ini diciptakan untuk apa? Sejatinya aku ini harus apa dan bagaimana? Tiba – tiba aku membayangkan sebuah perjalanan, dengan kereta dan bungkus makanan di samping jendela. Akan kubiarkan siluet senja menerpa wajah dan bayanganku di kaca, angin meniup benang – benang yang mencuat dari pinggiran kerudung yang membalut kepala, orang – orang di samping yang tertidur bersama mimpi mereka. Aku membayangkan sawah dan senja beradu dalam lukisan-Nya, meniupkan segala syukurku masih diberi kenikmatan luar biasa merasakannya. Aku merindukan penantian di sana yang jelas akan menjemputku ketika aku turun dari tangga kereta. Ahh…nikmatnya hidup. Aku merindukan kereta.
            Lalu setelah itu aku harus bagaimana? Aku akan berjalan, aku akan berlari bersama angin malam yang semakin dingin menusuk sampai ke tulang. Membangkitkan suasana ketika aku di lapangan memegang tongkat dengan bendera di atasnya lalu musik akan segera dimulai dan aku akan menari. Aku menikmati semua itu. Alunan tepuk yang sampai sekarang masih hangat terdengar meski tak lagi oleh orang yang sama. Rinduku pada marching band.
            Tuhan….
            Aku menghela napas. Hidupku ini sebenarnya seperti apa?
            Seperti yang kujelaskan. Aku merindukan segalanya. Aku merindukan saat kesendirian aku mampu mendengarkan debur ombak merajut segala kenangan yang patut kusyukuri. Aku merindukan bau amis lautan lepas bersama gemericik suara air terbelah ujung perahu. Aku menyukai ketika akhirnya kulitku akan semakin cokelat dan lengket karena seharian terpapar sang mentari yang selalu memberiku senyuman mesra. Aku merasakan segala kehangatan ketika malam tiba api unggun menyala. Dilingkupi kebahagiaan seorang kawan yang akan terus berdendang dengan petikan gitar tua yang sumbang. Aku merindukan cerita tentang segala perjalanan menyenangkan yang akan selalu dikenang.
            Mataku tertutup sejenak. Membayangkan saja ternyata telah menyunggingkan senyuman dan kehangatan mengalir perlahan menuju pembuluh memberi energi padaku untuk terus menulis. Membayangkan hal – hal baru yang entah pernah kutemui atau pun belum membuat sedikit kebahagiaan versiku sendiri. Aku menyukai saat akhirnya aku masuk ke dalamnya dan terus berimajinasi tanpa aturan yang harus kupatuhi.
            Perjalanan. Sebuah kenangan yang akan selalu terkenang tanpa henti. Menyembunyikan segala misteri tentang kehidupan yang akan terus diusahakan untuk digali. Menyematkan segala pikiran tentang kebaikan, kasih, dan berbagi. Melancarkan segala peluh perjuangan untuk mencapai kelegaan hati di atas segalanya. Aku merindukan. Merindukan segala sesuatu yang tak terkuak hanya lewat kata. Aku merindukan tanah kelahiran yang telah memberiku segalanya. Aku merindukan saat segala yang ada ini nantinya akan berakhir dan menjadi kenangan tersimpan rapi. Aku akan merindukan jelas.
            Sebuah perjalanan. Aku tak mengatakan ada akhir, tapi jelas akan berakhir. Suatu saat nanti entah dalam jangka berapa lama, tapi pasti.
            Hahhh…akhirnya kembali lagi ke bumi. Menapakkan segala realita dan mencari cara untuk melarikan diri dari kesunyian tanpa daya. Salam hangat dari bumi dan mentari J

Senin, 24 Februari 2014

RUNTROUGH

Runtrough malam ini judulnya HSM 1-3 full. Dan seperti menemukan semangat yang selama ini menghilang, aku semakin yakin, passionku tak lain adalah menjadi seniman. Iya orang yang bergerak di bidang seni, kreatif, lagu, musik, dance, panggung, pertunjukan, dan cerita. Aku mengaguminya, aku mendambanya, dan segalanya semakin meluap ingin meletup keluar.

Ahh...kapan ya pertama kalinya ketertarikanku dengan dunia ini muncul?
Aku selalu menyukai film musical, aku selalu bermimpi akulah yang akan disorot kamera menjadi salahsatu artisnya. Ohh Tuhan, aku sungguh sangat menginginkannya.

Tapi, apa aku harus menyerah sampai di sini? Rela tak mengambil pekerjaan yang sesuai bidang gelarku ini?
Antara passion dan logika kadang sering tak kutemukan.

Ijinkan aku mengungkapkan isi hati:
Sejatinya aku menginginkan pekerjaan yang fleksibel, aku menginginkan pekerjaan di dunia kreatif karena aku ingin belajar bukan hanya sekedar aku menginginkan hasilnya.
Sejatinya aku menginginkan sekolah di bidang entertainment, aku ingin menjadi produser
Sebenarnya aku masih sangat ragu, iya ragu apakah aku bisa mencintai pekerjaanku nantinya seperti aku menginginkan dunia fleksibel itu?
Dan jauh di lubuk hati, aku ingin menolaknya
Aku ingin mengejar keinginan terpendamku ini
Mungkin aku belum terlalu berusaha
Saat kuliah dulu jujur aku hanya mencari nilai saja, selebihnya aku menikmati kenyamananku bersama marching band. Ya, dunia yang saat itu mengakomodasiku.

Ohh God, kenapa keinginan ini membuat otakku enggan beristirahat.
Adakah misteri yang hendak Engkau jelaskan?
Ataukah ini hanya salahsatu penghambat lagi?
Aku tak tahu....


Runtrough malam ini benar - benar membuatku ingin menangis, perasaanku meluap - luap

Minggu, 23 Februari 2014

MINGGU TERAKHIR (sedih)

Hari Minggu terakhir yang akan saya nikmati di minggu - minggu terakhir sebelum keberangkatan di tanah rantau. Bahkan ketakutan itu masih bersembunyi jauh dalam hati. Terkadang ia tak mampu menahan ledakannya hingga akhirnya menghambat langkahku untuk memutuskan.

Siap atau nggak, aku tak kan tahu. Aku masih saja mengatakan 50%.

Dan jujur saat seperti ini aku ingin mengingatnya sebagai saat terindah yang akan mengiringi kepergianku kelak. Sayangnya ternyata lebih banyak tangis daripada tawa. Aku sedih. Iya.

Dan seperti menegaskan, aku harus segera pergi secepatnya. Aku sedih di sini, buat apa lagi? :'(

Tidakkah mereka tahu? Tidakkah mereka akan merindukanku kelak? Atau justru sebaliknya, apakah keberadaanku di sini terlalu sangat menganggu, hingga pada akhirnya mereka juga tak tahan padaku dan sangat bersyukur aku akan segera pergi. Mereka tak akan perlu repot2 menyiapkan segalanya untukku karena pada akhirnya aku juga tak akan tahan dan memilih pergi sendiri.

Begitukah Tuhan memilihkan kehidupan terbaik untukku saat ini?

Di saat aku membutuhkan sebuah pijakan untuk menguatkanku, di saat itulah aku merasa tak memiliki siapapun. Jahatnya kurasa.

Dan pada akhirnya aku memang akan pergi, jadi jangan salahkan ketika aku di sana nantinya aku tak akan mengingat apapun di sini. Jangan salahkan ketika akhirnya aku menemukan kebahagiaanku di sana dan melupakan segala kesedihan di sini. Mungkin kamu, kalian, mereka tak akan menyesal telah melepasku dengan tangan terbuka, tapi hatiku iya hatiku akan sangat terluka. Jadi jangan salahkan ketika akhirnya aku memilih diam dan pergi perlahan. Aku tahu ini berat untukku tapi aku juga tahu aku harus berdiri sendiri tanpa kamu, kalian, mereka. Aku akan jemput kebahagiaanku dengan caraku sendiri. Beginilah caraku berpikir.

Tuhan, kuatkan aku

Sebuah rentetan kesedihan di minggu - minggu terakhirku di Yogya. Kota yang telah melekatkanku dengan kehidupan selama puluhan tahun ini. Mungkin aku memang pergi tanpa meninggalkan kenangan untukmu, kalian, mereka, tapi aku akan senang akhirnya kalian bahagia tanpaku. Akhirnya aku akan bebas melakukan sesuai inginku tanpa tameng - tameng kalian yang mungkin terlalu berat dengan adanya aku di sini. Dengan begini bebanku akan hilang, beban kalian juga. 

Tak ada yang bisa kukatakan selain Tuhan, terimakasih telah memberiku jalan menjemput kebahagiaan. Bahagiakan dia, mereka yang telah direpotkan olehku. 

Sabtu, 22 Februari 2014

E-N-F-P



I'm ENFP, what is it?
ENFP from Ekstrovert, Intiution, Feeling, Perceiving

From blog: http://lailashares.wordpress.com/

Extrovert dicirikan dgn preferensi untuk fokus pada hal-hal di luar dirinya. Seorang extrovert menikmati interaksi sosial dan sangat antusias, banyak bicara, banyak menceritakan pengetahuan dan pengalaman hidupnya, serta ekspresif. Ia menikmati kumpul bersama teman2, saudara, bahkan orang2 asing. Para extrovert cenderung menghabiskan waktu bersama orang lain dan mendapatkan tambahan energi dari interaksi sosial.
Intuitive dicirikan dgn fokus pemikiran lebih pada masa depan dan berbagai kemungkinan daripada masa sekarang dan fakta. Seorang yg intuitive akan membaca hal-hal yg tidak terlihat secara kasat mata. Ia adalah pemikir abstrak, menemukan berbagai inovasi, imaginatif, idealis, rumit, dan teoritis.
Feeler dicirikan dgn bagaimana seseorang mengambil keputusannya. Seorang feeler cenderung subjektif dan mengambil keputusan berdasarkan pada prinsip dan nilai-nilai hidup. Mereka diatur oleh perasaan daripada pikiran/logika. Seorang feeler biasanya terlihat sangat mengejar impiannya, emosional, lembut, sensitif, mudah memahami orang lain, perhatian, dan hangat.
Perceiver dicirikan dgn preferensi yang ditampilkan di luar. Seorang perceiver adalah orang yg fleksibel, menyukai banyak pilihan dan berpikir secara acak. Mereka sangat spontan, santai, tidak teratur, sering merubah keputusan di tengah jalan, suka menunda hingga detik terakhir.
Dan ini dia tampilan fisiknya:
Tinggi langsing akan berpembawaan tenang. Ketika berjalan, jarak antar kaki agak lebar dan memiliki tatapan licik. Kadang ketika sedang tidak aktif akan terlihat ekspresi heran atau takjub. Umumnya, hidung lurus dan proporsional dengan seluruh wajahnya.
Pendek penuh lebih terlihat ekstrovert. Mukanya bulat, tembam, dan bertepian lembut. Memiliki senyum yang indah, tatapan mata berbinar, selalu terlihat dalam mood yang baik. --> It's me, right :)
Pilihan baju dan aksesoris umumnya sangat berkarakter terutama pada wanita. Mereka berpakaian dengan cara yang mengindikasikan selera teatrikal atau dramatis.
ENFP pria dengan pesonanya memiliki perilaku sopan sering sukses dalam menaklukkan hati lawan jenisnya. Sementara ENFP wanita dengan watak yang jenaka atau suka melucu dapat menyebabkan kesalahpahaman pada lawan jenisnya. Jika ENFP wanita ini menangkap lawan jenis menganggap serius apa yang ia lakukan kemudian ia akan menghentikan kesalahpahaman ini bahkan mungkin berubah perlakuan 180 derajat.
Kekuatan: Optimistis, introspektif, inspiratif, ekspresif, kreatif, spontan, eksprimental, wawasan luas, supel, fleksibel, hangat, ramah, pengertian, mengayomi, antusias.
Kelemahan: Pemimpi, pembosan, dramatis, emosional, perfeksionis, plin plan, konyol, ribet
Hobi: Menulis, membuat dan mengapresiasi karya seni, memainkan alat musik, mendengarkan musik, berpartisipasi pada komunitas teater, membaca fiksi.
Bakat Terpendam: Persuasive, kemampuan mendeteksi bakat terpendam orang lain secara akurat,  sangat intuitif, orientasi melayani orang lain, natural leader tapi tidak suka mengontrol orang lain, kemampuan bicara dan menulis yang sangat baik, dapat bekerja secara logis dan rasional, mudah memahami konsep dan teori yang umumnya dianggap sulit, cenderung sukses pada setiap pekerjaan yang menarik hatinya.
Karir Ideal: Konsultan, psikolog, wiraswasta, aktor, guru, penasihat, diplomat, politisi, penulis, wartawan, reporter TV, spesialis komputer, programmer komputer, analis sistem, peneliti, insinyur, desainer, human resource, musisi, marketer, suster, pelukis, public relation, ilmuwan, manajer projek, pekerja sosial, pelatih
Sisi Romantis ENFP
Definisi Cinta: Menemukan seseorang untuk berbagi pengabdian, kesetiaan, dan kasih sayang
Jatuh Cinta: Secara imajinatif. ENFP dapat merasakan cinta dan kasih sayang yang menyerupai kemurnian anak kecil.
Putus Cinta: Lambat dalam meninggalkan suatu hubungan, tetapi ketika telah berhasil menerima kenyataan akan bangkit sangat cepat.
Komitmen: Mencari komitmen seumur hidup.
Pasangan Ideal: INTJ atau INFJ. Seorang pasangan yang mendukung kreatifitasnya dan perhatian, mengekspresikan apreasiasi terhadap kualitas unik yang dimiliki secara terbuka dan sering.
Sumber: socionics, personalitypage, wedomarriage, mypersonality

Jumat, 21 Februari 2014

ROMANCE

Romantis kapan ya terakhir kali getaran itu kurasakan. Nampaknya sudah terlalu lama hingga aku pun lupa.
Terkadang aku membayangkan akan selalu ada getaran-getaran menilisik hati seperti layaknya hal yang selalu terjadi dalam sebuah drama.

Terkadang aku juga berharap akan ada yang mengajakku makan malam romantis merayakan entah ulang tahunku, entah ulang tahunnya dia, entah hari bersejarah lainnya, atau apapun. Dan dia dengan segala keikhlasan hatinya akan memberikan sebuah hadiah mungil kesukaanku, bukan karena aku memintanya tapi karena dia telah berusaha memilihkan apa yang kusuka. Hihihi...

Terkadang aku juga mengharap ketika seseorang menyematkan cincin di jari manisku, kemudian memegang tanganku dan menciumnya.

Terkadang aku sangat mengharapkan kita hanya duduk berdua, saling berhadapan, diam tanpa kata, tapi saling memahami kata hati masing - masing, kemudian ia akan memegang tanganku dan berkata,
"I Love You"
kemudian buket mawar muncul dihadapanku

Hihihi...

Terkadang aku juga menginginkan perhatian lebih di kami sedang berdua, duduk menghadap api unggun, di antara dinginnya malam yag bertabur bintang, kemudian ia mengeluarkan gitar dan memetikkan senandung lagu khusus untukku. Suara sumbang yang ditingkahi derik serangga malam. Ohh....Tuhan, aku ingin selalu mencintainya....

Terkadang ketika engkau bilang kepadaku tentang sebuah janji, 
aku sangat mengharapkan itu terjadi seperti apa yang kuinginkan terjadi

Terkadang juga aku mengharapkan romantisme itu ada :)





Jumat, 31 Januari 2014

Resolusi Sekarang Bisa Nggak??



Sudah pukul 12 malem lewat dan masih seperti hari - hari yang lalu. Tanpa kabar tanpa dering telepon yang berakhir pada kegalauan. Kemudian setelah menyelesaikan kewajiban lima waktuku akhirnya aku berpikir. Sudah hampir bulan kedua di tahun yang baru tapi aku belum melakukan apa - apa untuk resolusi (membuatnya saja sebenarnya tak ada). Lalu jika ditanya tujuannya, aku mau kemana?

Setelah lulus aku hanya terfokus untuk segera mendapatkan pekerjaan agar aku tak lagi merepotkan orangtua dan bisa sekedar membalas kebaikan mereka selama ini, tapi sayangnya rejeki belum berjodoh denganku. Sekarang aku jadi seperti orang yang berjalan dengan menutup mata. 

Tentang tujuanku yang lain, entahlah....aku hanya bisa segera mendapat pekerjaan dan setelahnya aku akan segera memikirkannya begitu mendapatkan pekerjaan. Bodoh(!)

Sayang sekali ya diriku ini :(

Kalau sekarang aku baru menetapkan resolusi masih pantas nggak???