Senin, 30 April 2012

TEARS

Rasanya akan lebih berharga kalau engkau mengagumiku karena aku belum 'tersentuh' siapapun. Rasanya aku akan memiliki nilai lebih dimatamu kalau aku masih menjadi seorang gadis yang belum pernah tahu apa itu dunia luarmu. Rasanya akan lebih istimewa kalau kau selalu menuntunku menuju ke arah yag lebih baik dari sebelumnya. Rasanya akan lebih bahagia kalau kau mau membaca pikiranku.


Ia menutup kedua matanya dengan tangan dan berbalik membelakangiku. Ada sesak yang membuatku bertanya-tanya, ada apakah gerangan dirinya? Ia menelungkupkan badannya dan bisa kudengar samar-samar isak tangisnya. Pertama kalinya ia meneteskan air mata di depanku. Kukira dia kuat, kukira dia hebat, kukira dia....ahh-aku tak mau menyebutkan secara berlebihan.

Ada yang salah di sana hingga dia yang kupikir sebelumnya berbalik 180 derajat. Tangisnya membuatku perih dan tak kuasa ku mendekapnya. Apa salahnya atau apa salahku hingga air mata itu jatuh???


Waktu, haruskah kusalahkan waktu karena tak mampu membuat kelapangan bagi kita berdua? Tak mungkin aku bisa mengatur waktu seenak hati, memajukannya, memundurkannya, mempercepat bahkan melambatkannya. Siapa aku ini/ Hanya seonggok daging yang bisa bicara dan berjalan kaki.


Aku menangis dalam diam namun seakan tak mau menampakkan kesedihan mendalam di depannya, kututupi dengan mencoba berkata tegar padanya. Waktu tak akan salah, kita saja yang tidak bisa melakukannya dengan benar.


Maka ia pun berhenti menangis. Dalam sengaunya ia mengatakan bahwa ini semua salahnya.

Deg!


Apa itu??Kenapa dia justru menyalahkan dirinya sendiri. Aku tak mau dengar. Tak ada yang benar-benar salah di sini. Kujawab, kita saja yang tidak bisa melakukannya dengan benar.


Dalam beberapa waktu kita terdiam. Telah kering air matanya, namun banjir di hatiku sekarang. Aku tertunduk lesu dan bicara dalam diam, "Tuhan....benarkah ini semua?Kenapa...kenapa harus begini adanya??Tak sabarkah kami karena keegoisan ini?"


Rintik hujan menemani hariku dengannya. Tangis itu.....aku tak mau melihat lagi. Sekali ini kucoba untuk bersabar, hanya dengan satu alasan...aku menyayanginya.

CUMA BUAT MANDI

Nampaknya hari ini saya produktif sekali. Banyak cerita yang tumben-tumbenan ingin kubagikan di sini. Okelah...mungkin langsung dimulai aja kali ye...daripade gue kebanyakan cing-ceng geje :P

Dimulailah hariku ini dengan pagi yang nampaknya muncul lebih cepat. Padahal dalam satu minggu ini aku hampir bisa bangun pagi tiap hari. Bangun jam 8 tepat dan kuliah jam 9 membuatku segera beranjak menuju kamar mandi. Sambar handuk, kunci pintu dan melongok ke bak mandi...

DAMN!
Air di bak segedhe gaban gitu bisa habis?Siapa yang barusan mandi woii......Deru kemarahan memenuhiku tapi karena toh aku orangnya baik hati jadilah aku diam saja dan mulai menyalakan keran air. Orang sabar pantatnya lebar kataku dalam hati.

Putar ke kanan...air mulai keluar, hampir aku mau melakukan kewajiban lain...tiba-tiba.....pets!Air mati....akkkkHHHhhh!


Buru-buru kusambar handuk dan tempat sabun, buka pintu dan lari naik ke atas mencari kamar mandi di kamar atas. Beruntungnya aku ada anak kos yang baru aja keluar kamar, Sekar namanya.
" Dek...kamar atas ada air nggak?", tanyaku tergopoh-gopoh menaiki tangga dengan daster ijo tidurku.
" Ada mbak...di sana tapi...", dia menunjuk salahsatu kamar mandi paling pojok.
Hampir saja aku berlari kalau saja langkahku tak diketahui mbak kos yang tinggal menunggu wisuda itu. "Woiii,ngantrii....",teriaknya dari dalam kamar.
Langkahku terhenti dan dengan muka melas-kayak-Pus-di-film-Sherk aku berkata, "Aku kuliah jam 9 mbak..."
Dan walaaaaaaa...berhasil. Akhirnya aku bisa lolos juga kualifikasi pemakaian kamar mandi atas. Tapi nampaknya perjuanganku untuk mandi tak cukup sampai di situ aja. Baru juga aku sampai di depan kamar mandi, kulihat pintu kamar mandi sudah ditutup dan di keheningan pagi itu bisa ku dengar suara gerak di dalamnya.
" Mbak....masih lama nggak?", tanyaku sotoy.
Suara sang-empunya-kamar-samping-kamarku menyahut dari dalam, "Oh-bentarr lagii..."
Akhirnya aku diam saja mencoba menahan keinginan menggelora untuk mandi pagi. Sementi berlalu dalam keheningan....2 menit.....aku bosan.
Lirik kanan-lirik kiri nggak ada barang yang bisa dijadikan mainan atau apalah untuk mengusir kebosanan. Yang ada hanya jemuran, barang pecah belah yang belum sempat tercuci, handuk dan segala macam perlengkapan mandi dan di paling pojok itu ada sebuah rak sepatu. Aku manyun sendiri.

Tapi untunglah sebelum semuanya berakhir dengan keputusan 'cuci muka aja nggak usah mandi', sang-empunya-kamar-samping-kamarku, Mbak Eni keluar dan giliranku untuk mandi terjawab sudah.


Pagi ini...
Perjuanganku untuk mandi gara-gara keran mati, hanya bisa kunikmati 15 menit aja karena buru-buru takut telat kuliah -.-

Kamis, 26 April 2012

MAJU ATAU MUNDUR

Dan jam segini si Galau Berkualitas udah muncul.....
Entah kenapa hari ini moodku agak nggak jelas untuk diungkapkan. Seneng enggak, sedih juga enggak. Setelah 3 hari kemarin gagal kuliah gara-gara hari pertama masih kacau karena sakit, dan hari kedua berhasil kuliah tapi langsung pulang dan istirahat plus kemarin hari ketiga karena alasan dadakan gantiin anak nampil padus. Okelah...di bagian lain nanti akan kuceritakan soal itu, sekarang aku mau cerita dulu tentang Galau Berkualitasku.


Entah kenapa sejak hari itu diumumkan "Juni 2013 InsyaAllah MB UGM akan berangkat ke Malaysia"
Deg!
Aku terdiam. Detik pertama aku mencerna kata-kata dari sang ketua unit. Detik kedua akupun mulai berteriak kegirangan bersama anak-anak lain. Dan detik ketiga........2013 Juni.....waktuku di UGM hampir habis.


Setelah hari itu hingga saat ini aku mengetikkan curahan hati ini, aku masih memikirkannya. Mau lanjut atau nggak???

Satu hal yang pasti selambat-lambatnya aku diwisuda adalah bulan Agustus 2013 yang otomatis akan membawaku untuk segera pendadaran bulan-bulan sebelum itu. Tapi sekarang yang aku pikirkan adalah aku bahkan belum punya peta kehidupan yang jelas untuk tahun itu atau setidaknya hingga kelulusanku. Aku tak punya target realistis kapan sebenarnya aku harus mulai skripsi, KKN...arGgGhhhHhH!!!!Membingungkan sekali.
Dan yang lebih parah adalah aku hingga saat ini masih belum ada materi penelitian apa untuk skripsiku nati padahal banyak dari kawan-kawanku yang sudah mulai ambil data. Padahal kalau mau sedikit saja berusaha, dari dosenpun sudah ada yang menawari, hanya saja kenapa aku masih diam saja???Karena aku tak tahu aku harus berbuat apa atau apa yang sebenarnya ingin aku teliti atau penelitian seperti apakah yang harusnya aku lakukan???


Lalu kembali lagi ke masalah awal. Suatu kekonyolan pikiran paling cekak yang terlintas secara singkat setelah pemberitahuan itu....maksimal Juni 2013 aku harus sudah didadar...jadi masih bisa ikut ke Malaysia...dan Agustus 2013 saya wisuda! Seperti halnya Mami (CG) waktu GPMB 2011, Beliau juga seperti itu.


Hufh-tapi....bisakah aku bertahan 1,5 tahun lagi di unit ini??
Sekarang mungkin mudah untuk dibayangkan...tapi prosesnya?Jelas akan lebih menyakitkan..


Dan sampai saat ini aku masih ragu dan bimbang...
Dapatkan aku memperoleh ijin untuk maju/mundur???

Jumat, 20 April 2012

GALAU

Entah kenapa hanya ingin memberikan tempat untuk melapangkan dada ini dan mencoba untuk mencari solusi tentang apa yang tengah terjadi. Pagi ini dengan segenap perasaan campur aduk yang memang tengah bersemi kusebut saja dengan galau, aku membuka laptop dan mulai mengetik di sini.
GALAU.........
Ya sepagi ini entah kenapa tapi aku galau. Galau yang tak jelas. Galau yang tak berkualitas. Galau yang membuatku ingin berteriak "Aku ingin keluar dan lari saja dari semua ini T_T"
Alasan galau tak ada. Alasan untuk berteriakpun tak ada. Tapi apa yang ada di pikiranku sekarang adalah aku mulai merasakan jenuh dengan apa yang bisa kusebut dengan hubungan ini.

Bagaimana tidak???Waktu yang harusnya aku diakui semua orang, waktu yang harusnya aku bisa didoakan oleh mereka-mereka, terampas hanya karena satu hal....AKU TAK PANTAS UNTUKNYA.

Okelah, kadang aku ingin berkata "Apa urusan loe ke gue??!Gue emang nggak cantik itu jelas banget, gue juga nggak pantes buatnya, gue nggak punya apa-apa buat dikasih ke dia "

Tapi aku tak mampu. Menyuarakan pendapat yang seperti itu hanya akan menambah masalah dan memperburuk keadaan. Jadi yang bisa kulakukan hingga sekarang adalah diam, menunggu dan percaya saja dengan apa yang 'dia' katakan padaku. Aku tak berani melawan. Aku tak berani melampaui batasan.

Okelah itu satu dari segelintir yang sedang terjadi padaku saat ini. Aku tak menyalahkan satu pihak. Aku hanya ingin mengutarakan apa yang ada di hatiku sekarang ini. Tak sepebuhnya juga mereka salah. Karena cinta itu buta, maka orang-orang seperti mereka patut diacungi jempol karena itu tandanya mereka peduli, mereka sayang dan itu salahsatu cara mereka mengingatkan.


Dan dari dia. Kenapa aku kadang berpikiran, dia tak tegas dengan apa yang dia inginkan, apa yang dia lakukan dan apa yang dia pernah katakan??? Abu-abu aku membayangkan. Kupikir dia sudah menyatakannya bahwa oke saya ingin Anda menjadi pendamping saya. Mau disebut pacar bukan, disebut temen biasa juga bukan, disebut TTM apalah itu aku bahkan tak mengerti definisinya. Maka kusebut saja dia kekasih. Walaupun mungkin dia tak pernah memintaku, tapi apa yang sudah kita jalani bersama ini? Suatu saat ketika semuanya berubah, ketika semuanya menghambat perjalanan kita untuk bersama aku mungkin hanya akan tertunduk malu pada diriku sendiri karena bodoh telah sangat percaya dengan semua cerita ini.


Sayang...
Mungkin aku hanya butuh kepastian. Mau kemana sebenarnya hubungan ini. Aku butuh komitmen karena dengan itu aku akan tahu kamu serius dengan apa yang telah kau katakan semuanya. Tapi sekali lagi....aku tak berani mengungkapkan ini semua. Kupendam saja.

Dan hidupku....
Tuhan..
Kejenuhan macam apa yang sedang kurasakan sekarang? Mau UTS tapi belajar pun aku malah tak mau. Sudah hampir lulus saya, tapi satu judul skripsi saja saya tak ada. Bahkan tak ada gambaran setahun dua tahun ke depan saya akan jadi apa. MANJA!


Chasing 21 tahun....
Tapi software 5 tahun...


Untuk apa semua ini? Untuk apakah aku harus seperti ini?
Tangis yang hanya bisa kupendam dalam hati.

Tuhan...
Takaburkah aku? Dulu aku pernah meminta siapapun tolong bantu aku mengubah seperti apa adanya aku ini. Dan sekarang ketika malaikat itu datang, sekuat tenaga ia membantuku untuk terbang.....aku jenuh. Takaburkah aku???




Maafkan aku....


Aku terlanjur sayang padamu dan aku tak ingin kamu pergi untuk membiarkanku terbang sendiri. Aku ingin terbang bersamamu.....hingga nanti :)

Kamis, 19 April 2012

PERAHU KERTAS

MALAIKAT JUGA TAHU

"... mereka yang tidak paham dahsyatnya api akan mengobarkannya dengan sembrono. mereka yang tidak paham energi cinta akan meledakkannya dengan sia-sia. dirinya bukan malaikat yang tahu siapa lebih mencintai siapa dan untuk berapa lama. tidak penting. ia sudah tahu. cintanya adalah paket air mata, keringat, dan dedikasi untuk merangkai jutaan hal kecil agar dunia ini menjadi tempat yang indah dan masuk akal bagi seseorang." 




lelahmu...jadi lelahku juga 
bahagiamu...bahagiaku pasti 
berbagi takdir kita selalu 
kecuali tiap kau jatuh hati 

kali ini hampir habis dayaku 
membuktikan padamu ada cinta yang nyata 
setia hadir setiap hari 
tak tega biarkan kau sendiri 
meski seringkali kau malah asyik sendiri 

karena kau tak lihat 
terkadang malaikat tak bersayap 
tak cemerlang, tak rupawan 
namun kasih ini, silakan kau adu 
malaikat juga tahu 
siapa yang jadi juaranya 

hampamu tak kan hilang semalam 
oleh pacar impian, tetapi kesempatan 
untukku yang mungkin tak sempurna 
tapi siap untuk diuji 
ku percaya diri, cintakulah yang sejati 

namun tak kau lihat 
terkadang malaikat tak bersayap, 
tak cemerlang, tak rupawan 
namun kasih ini, silakan kau adu 
malaikat juga tahu 
siapa yang jadi juaranya 

kau selalu meminta terus kutemani 
dan kau s'lalu bercanda andai wajahku diganti 
melarangku pergi karena tak sanggup sendiri 

namun tak kau lihat 
terkadang malaikat tak bersayap, 
tak cemerlang, tak rupawan 
namun kasih ini, silakan kau adu 
malaikat juga tahu 
aku kan jadi juaranya



















Rabu, 18 April 2012

Hukum Ombakkah Ini?

Dan ketika mimpi itu menjadi nyata, realitanya tak seindah biasanya. Gadis itu menatap lautan di depannya. Bila dianalogikan dalam sebuah cerita, babak apakah yang sebenarnya ia perankan sekarang? Settingan seperti apakah ia berada sekarang? Plot apakah yang akan dia lalui sekarang?

Cinta....
Sekali lagi tentang cinta dan kegalauan diantaranya. Bukan apa-apa kalau memang ada hal di luar kehendaknya yang ia ingin coba. Tak ada maksud lebih kecuali murni ia membutuhkan sandaran untukknya berbagi. Dan Tuhan, entah apa maksud Dia mengirimkan sebuah bungkusan paling menarik yang pernah ia dapatkan. Sebuah kado, hadiah dan suprise yang sangat luar biasa ketika bungkusan itu tiba. Sebuah senyuman paling mengesankan dan keteduhan mata serta hatinya membuatnya luluh hingga tak mampu berkata. Maka dimulailah perjalanan itu dengannya.

Sekali lagi -dan ketika mimpi itu menjadi nyata, realitanya tak seindah biasa- Apa mau dikata? Belum pantas ia mendapatkan bungkusan menarik itu. Belum saatnya ia memulai perjalanan itu bersamanya. Hingga akhirnya tantangan pertama membuatnya terjerambab dalam tangis sendu kekecewaan akan hadirnya sang pengganggu yang justru sebenarnya adalah para malaikat penyelamat.

Lalu mau apakah ia sekarang? Bergerak pun rasanya sudah tak mampu. Perasaan memiliki itu sudah semakin kentara dan ketika akhirnya kata 'hilang' seolah-olah hilang tak berbekas adanya.

Gadis itu menatap kembali lautan didepannya. Ombak di tengah sana bergulung-gulung berusaha mendekatinya. Tapi belum tentu ombak sebesar itu mampu menghantamnya, paling hanya segelintir kecil air yang akan membasahi kaki dan tumitnya.

Dan ombak itu....perasaan cinta yang menggulung-gulung. Besar dan penuh gelora. Seolah-olah hendak menghantam apapun didepannya tanpa kenal ampun. Semakin ia mendekat, kenapa semakin ia jatuh? Kenapa semakin ia mendekat justru semakin melemah geloranya hingga akhirnya yang akan terlihat hanyalah ujung dari gulungan ombak itu membasahi tumit dan kaki. Menyeret kembali pasir dan segala sesuatu yang dapat disentuh olehnya kembali ke lautan luas di sana. Hukum ombak itu sedang berlakukah dalam kisah ini?


Gadis itu menatap air yang mengalir melewati kakinya. Perih.

Minggu, 15 April 2012

SENYUM ITU

Kesedihan...
Kekecewaan...
Kemanakah harus kuungkapkan? Gadis kecil itu menatap nanar ke dalam lautan di depannya. Ia butuh keajaiban untuk menghapus segala hal yang membuatnya kecewa hari itu. Tapi....
" Harusnya kamu bisa melakukannya sendiri "
Gadis itu diam. ' Sendiri ' kata yang menyakitkan. Haruskah ia memang melakukannya sendiri. Lalu dimana orang-orang yang mau membantunya. Sudah tak adakah?
" Bukan masalah besar kalau sejak awal kau sudah merencanakannya dengan baik "
Sekali ini gadis itu diam saja. Kesalahan. Ya...dia sadar ini adalah kesalahan yang mungkin dapat dihindari kalau ia merencanakannya dengan baik. Tapi....kesalahan, haruskah tetap bertahan menjadi kesalahan? Bukankah kesalahan sejatinya adalah ilmu terbaik untuk mendapatkan pelajaran berharga?
Deburan ombak membuatnya sadar. Ia memang tak lagi melakukan sesuatu yang benar.
Perlahan-lahan, ia mulai terisak.

' Mau sampai kapan ini berakhir? Sebuah masalah tanpa pemecahan. Sebuah konflik yang harus dihindarkan ', kata hatinya berkecamuk.

Tangisnya runtuh bersama deburan ombak yang menghempaskan percikan air ke wajahnya. Terpaan angin membuat wajahnya kuyu.

Lalu senyum itu muncul kembali dalam bayangannya. Menariknya menjauh dari bayangan tentang segala kekecewaan, segala kesedihannya hari itu. Senyum itu hangat dan menenangkan. Gadis itu terhenyak sesaat. Ada setitik harapan di sana yang membuat air matanya surut. Sebuah keikhlasan untuk membantunya kembali berdiri ketika sebuah lubang membuatnya jatuh. Ada dia...ada senyum itu....ada tawa itu....yang membuatnya yakin, ia mampu berdiri lagi.

Selasa, 10 April 2012

Bulan-Bulan Lalu (Sedikit Romansa)

Gadis itu memandang ragu ke dalam hamparan laut di depannya. Ada berjuta kerinduan menghampirinya. Beberapa bulan lalu ketika dia bertemu dengan 'orang itu', banyak kisah, banyak harapan, banyak cinta yang kemudian terajut dalam waktu singkat. Kini di bawah alunan debur ombak, dia ragu.
beberapa bulan lalu....
" ...kamu hadir dalam setiap mimpiku, memberikan berjuta warna indah dalam hidupku..."
sebulan lalu....
"...perbedaan bukan jadi penghalang cinta kita untuk terus berjalan sayang...."
awal bulan ini....
"...aku melihatmu mulai berbeda..."

Dan keraguan itupun mulai muncul. Dia menatap nanar ke depan. Langkahnya goyah untuk meyakinkan bahwa dirinya mampu untuk berjalan ke depan.
" Kalau boleh kukatakan, aku ingin kebersamaan kita ketika awal kita saling mencinta "
" Kenapa?", orang itu bertanya.
" Karena semakin alam aku semakin takut untuk melihat tantangannya "
" Aku yakin kamu bisa..."
Gadis itu menggeleng, " Aku hanya berusaha...tapi aku takut..."
Orang itu mendekat dan pelukan hangat yang selama ini selalu dia berikan, memberi suatu kekuatan berbeda, " Kita cuma bisa berusaha. Biarlah kedekatan ini terus berjalan. Biarlah waktu menggerogoti lamanya kita bersama. Aku melihatmu dan engkau melihatku sekarang, akan sama rasanya dengan saat awal kita mencinta..."
Gadis itu mengkeret dalam pelukannya. Ada setitik airmata mengalir darinya.
" Waktu tak bisa dilawan sayangku...Kedatanganku, kepergianku hanyalah suatu proses alami keseimbangan alam. Andai kau tahu bahwa kita tak abadi, tapi akan selalu ada keabadian di balik itu semua "
" Aku takut kehilanganmu....."
" Kepercayaan yang kita jaga akan terus terukir hingga waktu tak mampu lagi berkata. Tantangan di depan semakin besar itu artinya kita harus berusaha menjadikannya sebuah langkah pembelajaran, sudah sejauh mana  kepercayaan itu terjaga...."
" Andai aku bisa melihat senyummu sebentar saja...."
" Tersenyumlah maka Tuhan akan mengantarkan senyumku padamu...."
Deburan ombak itu menghilang bersama angin malam yang mulai berhembus ke lautan. Gadis itu kembali menatap dalam kegelapan. Ada setitik harapan untuk semua keraguan itu. Awal dia mengenal 'orang itu' akan selalu menjadi awal segala hal yang waktu berikan.

Senin, 09 April 2012

Jelangkung???Saya???

Hari yang panas...
Lumayanlah UTS hari ini cuma satu matkul dan akan ada ujian lagi akhir minggu nanti (Hee). Dan panasnya hari ini nampaknya membawa beberapa cerita lucu dan tak terduga mampir di mata. Adalah aku yang sedang berjalan dari bank menuju kost. Biasalah dari dulu sampai sekarang aku selalu melewati jalan itu. Jalan samping tamtim (Taman Timur)-begitu cara mereka menyebutkan, lumayan sepi siang tadi. Kulanjutkan langkah dan disitulah aku mula meliat ada sesuatu yang berbeda di sana. Sesosok ibu-ibu dengan pakaian lusuh, duduk bersila di sudut jalan itu. Rambutnya yang sudah morat-marit digelung asal ke atas. Dan di depannya, sudah barang tentu adalah mangkok plastik tempat ia menaruh penghasilannya hari itu. Aku masih agak jauhan dari Sang Ibu, tapi baru saja aku sadar apa profesi Sang Ibu itu, tiba-tiba saja ada suara dari arahnya yang membuatku (entah kenapa spontan mengambil jalan yang berada di bawah).
" Nduk ayu....paring-paring mriki....tak dongakke lulus...Nduk...."
Aku menunduk saja, entah antara bingung atau malu disebut "ayu"--->Stresss!
" Nduk...kene Ndukk....paringi...."
Dalam hati aku memikirkan, 'Uang yang baru saja kuambil berwarna biru semua. Receh nggak ada pula, mampus!!'. Dan spontan saja aku hanya mengangguk saja sambil cengar-cengir ketika akhirnya berjalan dekat dengan Sang Ibu.
" Walah-monthak manthuk wae....kene lho Nduk..."
Aku mengangguk-angguk lagi.
" Monthak-manthuk...monthak-manthuk...koyo jelangkung...."
WHATTTT!!!!Hampir aku ingin berhenti dan memastikan bahwa kuping saya masih normal.
Si Ibu dengan PD-nya menyebut saya jelangkung????Hellowww....saya nggak ada mirip-miripnya sama setan datang-tak-diundang-pulang-tak-dianter itu ya.....


-----______-----"


Dan berakhirlah kisahku panas-panas siang tadi dengan teriakan Si Ibu yang masih menyebut saya "jelangkung" dari kejauhan. Tirai film-pun ditutup. Sekian.


Nduk: panggilan untuk anak perempuan dalam Bahasa Jawa
Ayu: cantik/manis (Jawa)
Paringi: kasih uang
Monthak-manthuk: mengangguk berulang kali dalam Bahasa Jawa
Koyo: seperti
Kene: kesini

Kamis, 05 April 2012

Si KECIL Telah Menjadi BESAR

Setahun, 2 tahun, 3 tahun...hingga akhirnya 5 tahun. Tak sadarkah ia sekarang semua mata tertuju padanya. Semua pembicaraan mengarah padanya, dan semua pujian hanya untuknya. Ketika dulu, dirinya haya dianggap seonggok tubuh tapa arti, lalu apakah ia sekarang? Kerajaan hampir menjadi miliknya.
Aku menilik matanya yang tajam. Tak ada senyum, tak ada sedih. Semburat dalam wajahnya kutahu adalah arti bahwa dia bisa bernapas lega sekarang. Tapi tidak. Ia masih ingin berjuang. Satu kerajaan tak akan cukup untuk segala yang ia butuhkan entah 5, 10, 30 bahkan ratusan tahuh kedepan saat ia masih diberi umur. Tak akan cukup.
Aku tersenyum dengan keberaniannya. Kusaksikan betapa ia dulunya hanyalah ejekan paling mudah yang bisa ditemukan para bully itu. Kulihat betapa ia dulunya hanya bisa diam, pergi dan jauh dari kehidupan yang harusnya bisa juga ia nikmati. Sakit hati jelas, meski ia selalu menghadirkan senyum untuk menutupi semua kekurangannya.
Namun itu terbalaskan sekarang. Para bully itu mungkin hanya akan menundukkan kepala saat ia tahu seperti apa dia-yang-dulunya-mereka-bully sekarang. Tak kan berani mereka melontarkan kata-kata yang sama seperti 5 tahun lalu. Malu, jelas sekali. Mereka para bully akan malu dengan sendirinya.
Aku meliriknya lagi. Ia sekarang mencoba berekspresi. Senyumnya mulai mengembang dan ia berjalan mendekat. Cara jalannya saja kalau boleh kubilang tak seperti dulu. Gagah, tegap, jelas dan mantap. Semua cara jalan Sang Raja jelas sekali ada padanya. Apa yang ia kenakan tampak anggun dengan siluet tubuhnya. Dan cahaya matahari di belakang menimpanya dengan kehangatan. Aku terpesona.
Ketika ia sudah dekat, tangannya yang sejak tadi tersimpan rapat di samping kanan-kiri tubuhnya bergerak kepada para bully di depannya. Senyumnya mengembang dan mulutnya terbuka, " Si KECIL telah menjadi BESAR ".
Aku menatapnya dalam tirai air mata keharuanku akan dirinya.