" I miss you...."
Ahh-sekali lagi menatap kaca itu, aku selalu melihat Purna. Iya-Purna Budaya. Tempat biasa aku menghabiskan seluruh waktuku tanpa mengenal diktat kuliah, dosen bercerita, dan berapa IPK. Aku merindukannya (lagi) dan sekali lagi.
Entah untuk keberapa kalinya aku merindukannya lagi. Rindu tiupan angin saat siang menjelang sore, rindu panasnya yang menyengat di siang hari dan rindu hangatnya malam hari yang penuh dengan canda dan tawa. Dan akh-Flag...alatku-jiwaku-dan juga cintaku. Sudah berapa lama ya aku tak memegangmu?
Mengingat masa lalu. Harus kubilang apa kalau aku memang mencintai Purna-ku. Rumah saat aku ingin meneriakkan isi hati dan melepaskan penat. Tempat aku mengeskpresikan diri dan menjadi diri sendiri.
Purna....
Maaf kan aku yang tak bisa seperti dahulu saat aku mengenalmu
Kamu tahukan alasanku tak pernah lagi menginjakkan kaki di atasmu dan berlari-lari mengelilingimu
Aku harus kembali ke kehidupanku di masa lampau
Aku harus luluskan semua kewajibanku di sini dulu sebelum aku bisa menemuimu lagi
Tapi aku merindukanmu....
Hendak rasanya menanggalkan ini semua, tapi aku tahu itu bukanlah cara yang baik
Aku ingin sekali memegang kembali Flag-ku dan memainkannya seperti sebelumnya
Tapi....sekali lagi harus kuucapkan pada diri sendiri untuk bersabar
(lapangan tempat kita biasa latihan display)
Nanti....ada waktunya Purna
Ada waktunya nati aku sepenuhnya akan selalu bersamamu
Bukan sekarang....
Bukan sekarang....
Nanti...
"Did you miss me?"
" I miss you"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar