Gadis itu memandang ragu ke dalam hamparan laut di depannya. Ada berjuta kerinduan menghampirinya. Beberapa bulan lalu ketika dia bertemu dengan 'orang itu', banyak kisah, banyak harapan, banyak cinta yang kemudian terajut dalam waktu singkat. Kini di bawah alunan debur ombak, dia ragu.
beberapa bulan lalu....
" ...kamu hadir dalam setiap mimpiku, memberikan berjuta warna indah dalam hidupku..."
sebulan lalu....
"...perbedaan bukan jadi penghalang cinta kita untuk terus berjalan sayang...."
awal bulan ini....
"...aku melihatmu mulai berbeda..."
Dan keraguan itupun mulai muncul. Dia menatap nanar ke depan. Langkahnya goyah untuk meyakinkan bahwa dirinya mampu untuk berjalan ke depan.
" Kalau boleh kukatakan, aku ingin kebersamaan kita ketika awal kita saling mencinta "
" Kenapa?", orang itu bertanya.
" Karena semakin alam aku semakin takut untuk melihat tantangannya "
" Aku yakin kamu bisa..."
Gadis itu menggeleng, " Aku hanya berusaha...tapi aku takut..."
Orang itu mendekat dan pelukan hangat yang selama ini selalu dia berikan, memberi suatu kekuatan berbeda, " Kita cuma bisa berusaha. Biarlah kedekatan ini terus berjalan. Biarlah waktu menggerogoti lamanya kita bersama. Aku melihatmu dan engkau melihatku sekarang, akan sama rasanya dengan saat awal kita mencinta..."
Gadis itu mengkeret dalam pelukannya. Ada setitik airmata mengalir darinya.
" Waktu tak bisa dilawan sayangku...Kedatanganku, kepergianku hanyalah suatu proses alami keseimbangan alam. Andai kau tahu bahwa kita tak abadi, tapi akan selalu ada keabadian di balik itu semua "
" Aku takut kehilanganmu....."
" Kepercayaan yang kita jaga akan terus terukir hingga waktu tak mampu lagi berkata. Tantangan di depan semakin besar itu artinya kita harus berusaha menjadikannya sebuah langkah pembelajaran, sudah sejauh mana kepercayaan itu terjaga...."
" Andai aku bisa melihat senyummu sebentar saja...."
" Tersenyumlah maka Tuhan akan mengantarkan senyumku padamu...."
Deburan ombak itu menghilang bersama angin malam yang mulai berhembus ke lautan. Gadis itu kembali menatap dalam kegelapan. Ada setitik harapan untuk semua keraguan itu. Awal dia mengenal 'orang itu' akan selalu menjadi awal segala hal yang waktu berikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar