Rabu, 18 April 2012

Hukum Ombakkah Ini?

Dan ketika mimpi itu menjadi nyata, realitanya tak seindah biasanya. Gadis itu menatap lautan di depannya. Bila dianalogikan dalam sebuah cerita, babak apakah yang sebenarnya ia perankan sekarang? Settingan seperti apakah ia berada sekarang? Plot apakah yang akan dia lalui sekarang?

Cinta....
Sekali lagi tentang cinta dan kegalauan diantaranya. Bukan apa-apa kalau memang ada hal di luar kehendaknya yang ia ingin coba. Tak ada maksud lebih kecuali murni ia membutuhkan sandaran untukknya berbagi. Dan Tuhan, entah apa maksud Dia mengirimkan sebuah bungkusan paling menarik yang pernah ia dapatkan. Sebuah kado, hadiah dan suprise yang sangat luar biasa ketika bungkusan itu tiba. Sebuah senyuman paling mengesankan dan keteduhan mata serta hatinya membuatnya luluh hingga tak mampu berkata. Maka dimulailah perjalanan itu dengannya.

Sekali lagi -dan ketika mimpi itu menjadi nyata, realitanya tak seindah biasa- Apa mau dikata? Belum pantas ia mendapatkan bungkusan menarik itu. Belum saatnya ia memulai perjalanan itu bersamanya. Hingga akhirnya tantangan pertama membuatnya terjerambab dalam tangis sendu kekecewaan akan hadirnya sang pengganggu yang justru sebenarnya adalah para malaikat penyelamat.

Lalu mau apakah ia sekarang? Bergerak pun rasanya sudah tak mampu. Perasaan memiliki itu sudah semakin kentara dan ketika akhirnya kata 'hilang' seolah-olah hilang tak berbekas adanya.

Gadis itu menatap kembali lautan didepannya. Ombak di tengah sana bergulung-gulung berusaha mendekatinya. Tapi belum tentu ombak sebesar itu mampu menghantamnya, paling hanya segelintir kecil air yang akan membasahi kaki dan tumitnya.

Dan ombak itu....perasaan cinta yang menggulung-gulung. Besar dan penuh gelora. Seolah-olah hendak menghantam apapun didepannya tanpa kenal ampun. Semakin ia mendekat, kenapa semakin ia jatuh? Kenapa semakin ia mendekat justru semakin melemah geloranya hingga akhirnya yang akan terlihat hanyalah ujung dari gulungan ombak itu membasahi tumit dan kaki. Menyeret kembali pasir dan segala sesuatu yang dapat disentuh olehnya kembali ke lautan luas di sana. Hukum ombak itu sedang berlakukah dalam kisah ini?


Gadis itu menatap air yang mengalir melewati kakinya. Perih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar