Hari yang panas...
Lumayanlah UTS hari ini cuma satu matkul dan akan ada ujian lagi akhir minggu nanti (Hee). Dan panasnya hari ini nampaknya membawa beberapa cerita lucu dan tak terduga mampir di mata. Adalah aku yang sedang berjalan dari bank menuju kost. Biasalah dari dulu sampai sekarang aku selalu melewati jalan itu. Jalan samping tamtim (Taman Timur)-begitu cara mereka menyebutkan, lumayan sepi siang tadi. Kulanjutkan langkah dan disitulah aku mula meliat ada sesuatu yang berbeda di sana. Sesosok ibu-ibu dengan pakaian lusuh, duduk bersila di sudut jalan itu. Rambutnya yang sudah morat-marit digelung asal ke atas. Dan di depannya, sudah barang tentu adalah mangkok plastik tempat ia menaruh penghasilannya hari itu. Aku masih agak jauhan dari Sang Ibu, tapi baru saja aku sadar apa profesi Sang Ibu itu, tiba-tiba saja ada suara dari arahnya yang membuatku (entah kenapa spontan mengambil jalan yang berada di bawah).
" Nduk ayu....paring-paring mriki....tak dongakke lulus...Nduk...."
Aku menunduk saja, entah antara bingung atau malu disebut "ayu"--->Stresss!
" Nduk...kene Ndukk....paringi...."
Dalam hati aku memikirkan, 'Uang yang baru saja kuambil berwarna biru semua. Receh nggak ada pula, mampus!!'. Dan spontan saja aku hanya mengangguk saja sambil cengar-cengir ketika akhirnya berjalan dekat dengan Sang Ibu.
" Walah-monthak manthuk wae....kene lho Nduk..."
Aku mengangguk-angguk lagi.
" Monthak-manthuk...monthak-manthuk...koyo jelangkung...."
WHATTTT!!!!Hampir aku ingin berhenti dan memastikan bahwa kuping saya masih normal.
Si Ibu dengan PD-nya menyebut saya jelangkung????Hellowww....saya nggak ada mirip-miripnya sama setan datang-tak-diundang-pulang-tak-dianter itu ya.....
-----______-----"
Dan berakhirlah kisahku panas-panas siang tadi dengan teriakan Si Ibu yang masih menyebut saya "jelangkung" dari kejauhan. Tirai film-pun ditutup. Sekian.
Nduk: panggilan untuk anak perempuan dalam Bahasa Jawa
Ayu: cantik/manis (Jawa)
Paringi: kasih uang
Monthak-manthuk: mengangguk berulang kali dalam Bahasa Jawa
Koyo: seperti
Kene: kesini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar