Pertama, aku deg-deg-an
Kedua, deg-deg-an berasal dari ketakutan akan kekecewaan
Ketiga, aku deg-deg-an
Intinya, aku sedang deg-deg-an. Entah kenapa setelah mendapat sms itu aku deg-deg-an. "Habis apel ketemu aku dulu ya,,,!thxz :) "
Duh...obrolan apa yang akan kutemui nanti ya? Pikiran yang terlintas saat ini adalah " Kamu mau lanjut atau nggak? "
" Maju atau mundur "
Sekali lagi tentang maju atau mundur. Pernah kuceritakan sebelumnya tentang itu bukan? Dan sekarang, aku masih bimbang. Bimbang kenapa? Bimbang karena ketakutan. Ketakutan akan apa? Takut akan komitmen yang mendasari setiap langkah yang akan kuambil selanjutnya.
Lalu sebuah skenario muncul di kepala.
" Kamu niat lanjut atau nggak? "
" Niat..."
" Kalo niat kok masih abal-abal gitu?"
Akh! Suudzon! Kebiasaan membuat skenario yang akan berpengaruh pada pemikiran negatif. Harus segera dikurangi kalau tak mau membuatku direndahkan.
Lalu bagaimana?
Takutnya sudah agak berkurang, tapi.....masih bimbang.
Keputusan itu belum ada. Hanya sekedar ingin "let it flow" untuk kemudian siap datang sendiri ke depan dan menyatakan " Saya SIAP ". Kapan itu? Aku pun masih bimbang.
Terakhir...
Aku masih deg-deg-an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar