Sekali lagi aku memimpikan Aa. Bukan-kali ini bukan mimpi yag indah lagi. Seperti lanjutan kisahku beberapa waktu lalu, it's a bad dream again :(
Intinya aku juga lupa-lupa ingat bagaimana penggambaran secara detailnya. Kami sekeluarga kumpul bersama Aa. Disitulah kemudian ayahku menentang Aa untuk bersamaku. Aa tak mau kalah, dia mencoba berargumen hingga akhirnya pada suatu malam dia datang menemuiku dan dia membawa kunci. Dia bukakan sebuah peti yang kupikir itu berisi segala memori tentang kita berdua. Ada yang salah di sana dan aku mengerti. Aku berteriak, meraung, menangis tanpa peduli apa-apa. Dia meninggalkanku dan dia meninggalkanku.
Aku dalam mimpiku mencoba bertahan dan mimpiku diakhiri dengan rasa sakit kepalaku yanng menyengat.
Tuhan....
Bolehlah sekarang aku berbisik di sini. Episode yang mana yang sedang kujalani sekarang?
Akankah ini berarti sesuatu seperti yang lalu?
Atau mungkin ini hanya karena beberapa jam sebelum aku terlelap tidur karena efek obat aku menangis lagi di depannya?
Tuhan....
Kumohon....aku tak mau kehilangan dia.
Aku hendak memberinya segala yang kupunya, tapi bukan sekarang
Aku hendak memberinya kebahagiaan yang mungkin orang lain tak akan mendapatkannya selain dia, tapi bukan sekarang
Aku ingin memuliakannya seperti apa yang dia lakukan padaku tapi bukan sekarang
Aku punya mimpi indah bersamanya, tapi itu tak akan terwujud sekarang
Aku....hanya ingin engkau bersabar sekarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar